Kamis, 12 Maret 2009

My Dream Comes True!

Saya dapat ceritera ini dari milis Kapusin, kiriman salah seorang saudara Kapusin, P. Guido Situmorang, OFMCap. Yang punya ceritera sebenarnya adalah Pastor Heribertus Kartono,OSC (sekarang anggota Dewan Pimpinan General OSC di Roma). Saya cukup kenal dengan beliau karena selama di Roma cukup sering bertemu bila ada acara orang-orang Indonesia di kota Roma. Dia juga cukup aktif menulis di Majalah Mingguan Hidup.
Saya pikir ceritera ini sangat menarik dan perlu juga dibagi-bagikan bagi yang lain (walaupun mungkin sudah ada dari para pembaca telah membaca atau mengetahui isi cerita tsb). Semoga punya arti. Selamat membaca. P. A. Ambot, OFMCap


MY DREAM COMES TRUE!

“Kenapa hanya orang Katolik saja mempelajari Islam? Orang
Islam juga perlu belajar tentang agama Katolik!”, ujar
Yusuf Daud. Selama satu semester, Yusuf mendapat
kesempatan mengenal seluk-beluk agama Katolik. Tak
tanggung-tanggung, ia belajar di tiga Universitas ternama
sekaligus: Universitas Gregoriana, Angelicum dan Pisai.
Bapak tiga anak ini tidak hanya studi namun juga getol
bergaul dengan para rohaniwan/wati Indonesia yang ada di
kota Roma. “Saya selalu hadir pada misa dan pertemuan
rutin para pastor, bruder dan suster Indonesia”, papar
aktivis Myskatul Anwar, Padepokan Toha, Jakarta Selatan
ini.

Yusuf, seorang muslim yang taat, mendapat bea-siswa dari
Nostra Aetate, suatu lembaga di bawah naungan Vatikan.
Yusuf memang mengenal banyak kalangan Katolik lewat
kegiatannya dalam Interfaith Dialog. Baginya, lima bulan
mempelajari seluk-beluk agama Katolik serta bergaul dengan
kalangan rohaniwan, amat mengesankannya. “Luar biasa.
Pemahaman saya tentang agama Katolik menjadi sangat baik,
sangat positif. Saya ingin rekan-rekan yang lain,
khususnya dari kalangan garis keras, juga mendapat
kesempatan yang sama!”, jelas Yusuf bersemangat.
Diakuinya, beberapa kesalah-fahaman pandangan, misalnya
soal Trinitas, kini menjadi jelas baginya.

Salah satu keinginannya selama tinggal di Roma adalah
bertemu Sri Paus. Kesempatan itu akhirnya datang juga.
Pada suatu audiensi umum (04/02/09), Yusuf mendapat tempat
terbaik, paling depan. Karenanya ia sempat bersalaman,
bahkan mencium tangan Paus. Ia juga sempat memperkenalkan
dirinya pada Paus selama beberapa saat. Tentang
pertemuannya tersebut, Yusuf berkomentar: “My dream comes
true!”, ujarnya bahagia.

Yusuf mengaku senang tinggal di Roma. Namun ia harus
kembali ke Indonesia karena tugasnya telah selesai.
“Bagaimanapun saya harus pulang. Saya sudah rindu Sayur
Lodeh dengan sambal terasi buatan istri saya……!”, ujar
pria ramah ini.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Tolong Saya diberitahu alamat e-mail atau handphone Pastor Guido.
Hal ini penting sekali bagi saya.
Terimakasih.
Dari Frans Siahaan di Lapangan Bola Atas

Josua Marcellinus Siahaan mengatakan...

Tolong Saya diberitahu alamat e-mail atau handphone Pastor Guido.
Hal ini penting sekali bagi saya.
Terimakasih.
Dari Frans Siahaan di Lapangan Bola Atas